top of page

RADEN SALEH

    Raden Saleh Sjarif Boestaman adalah pelopor seni lukis modern Hindia Belanda (Indonesia). Pada masa hidupnya, karya lukisannya merupakan perpaduan Romantisisme yang pada saat itu sedang populer di Eropa. Raden Saleh lahir pada tahun 1807. Ia dilahrikan dalam sebuah keluarga Jawa ningrat. Ayahnya bernama Sayyid Hoesen bin Alwi bin Awal bin Jahja, seorang keturunan Arab sedangkan ibunya bernama Mas Adjeng Zarip Hoesen. 

​

      Saat berusia 10 tahun, Raden Saleh dirawat oleh pamannya yang pada saat itu menjabat sebagai Bupati di Semarang. Bakatnya dalam menggambar mulai menonjol saat bersekolah di Volks-School. Ia dikenal ramah dan mudah bergaul sehingga memudahkannya untuk menyesuaikan diri dalam lingkungan orang Belanda dan lembaha-lembaga Elite Hindia Bel

​

     Dua tahun pertamanya di Belanda digunakan oleh Raden Saleh untuk belajar bahasa Belanda. Ia dibimbing oleh Cornelis Kruseman dan Andries Schelfhout. Karya-karya mereka memenuhi selera dan mutu rasa seni orang Belanda saat itu. Dalam seni lukis potret ia belajar dari Cronelis Kruseman sedangkan ia belajar tema pemandangan dari Andries Schelfhout. 

 

          Raden Saleh mendapat dukungan dari pemerintah Belanda yang pada saat itu dalam masa pemerintahan Raja Williem II tahun 1792-1849.  Beberapa tahun kemudian ia dikirim ke luar negeri untuk menambah ilmu di Dresden, Jerman. Ia tinggal selama lima tahun dengan status tamu kehormatan Kerajaan Jerman, dan diteruskan ke Weimar, Jerman tahun 1843. Ia kembali ke Belanda pada tahun 1844 kemudia ia menjadi pelukis istana di Kerajaan Belanda.

 

        Pada tahun 1844, Saleh tinggal dan berkarya di Perancis. Aliran romantisisme pada saat itu tengah berkembang di Eropa sejak awal abad 19. Sejak saat itu ciri-ciri lukisan romantisisme muncul dalam karya lukisan-lukisannya.  Wawasan seninya pun makin berkembang seiring dengan kekagumannya pada karya tokoh romantisisme Ferdinand Victor 1872, Eugene Delacroix (1798-­1863), pelukis Perancis legendaris. 

LUKISAN RADEN SALEH

La Chasseau Tigre

Deer Hunt

Javanese Landscape, with Tigers Listening to the Sound of a Travelling Group

Penangkapan Pangeran Diponegoro

Last Resort

The Coach of Mangkoe Nagoro IV

The Water Mill

Six Horsemen Chasing Deer

bottom of page